"Tari Tepulut"
<10 besar parade tari nusantara tahun 2006>
Koreografer M.Agus Yaman & Penata Musik Wanda Sona
"Seni Budaya Bangka Belitung, Hidup Segan Mati Tak Mau"
Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung sangat kaya akan potensi seni budayanya, jika
kekayaan khasanah seni Budaya tersebut mendapat perhatian serius dari seluruh
elemen masyarakat terkait, sudah pasti akan menjadi sesuatu yang bernilai lebih
dari apa yang sudah ada saat ini. Sementara
itu Kondisi pembangunan kesenian daerah di Bangka Belitung saat ini tak ubah
ibarat pepatah “hidup segan mati tak mau”.
Peran
aktif hanya terlihat dari kalangan senimannya, mereka terus berkarya dan berkarya
tanpa memikirkan kapan dan dimana karya yang mereka buat itu akan di pentaskan,
bahkan terkadang dengan urusan pemenuhan kebutuhan hidup merekapun mereka lupakan,
orang – orang yang memang sudah seharusnya mendapat dukungan dan perhatian dari
pihak terkait dalam hal ini pemerintah daerah, justru sebaliknya banyak yang
luput dari pandangan, dukungan dan penghargaan sejauh ini hanya bersifat
seremoni, pada saat peringatan hari besar seniman di beri penghargaan atau saat
di gelarnya even seni budaya baik di local, nasional maupun internasional barulah
karyanya di pentaskan pada even tersebut, setelah usai pementasan mereka
<seniman> kembali lagi dengan kesibukannya masing-masing untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, hal ini terus menerus terjadi sejak dahulu hingga sekarang,
akibatnya seperti yang kita rasa saat ini, kesenian daerah di Bangka Belitung di
katakan punah dia masih ada, di katakan ada tapi jarang terlihat.
Untuk itu
tidak mengherankan pula jika ada diantara teman-teman dari kalangan praktisi
seni daerah di bangkabelitung saat ini ada yang timbul ada pula yang tenggelam
bahkan ada beberapa diantaranya yang fakum, bagaimana tidak, di sisi lain
mereka harus menjalankan kehidupan mereka sehari hari sebagai kepala rumah
tangga, mereka harus memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berbagai macam
profesi mulai dari pegawai pemerintahan, karyawan prusahaan Swasta, Buruh
harian, pekerja Tambang Timah Inkonvensional dll, ya mau tidak mau mereka juga
harus memikirkan bagaimana massa depannya dan keluarganya, kondisi ini memaksa
mereka di hadapkan oleh 2 pilihan yang sulit dan karena tuntutan hidup, banyak
diantara teman-teman seniman yang lebih memilih focus memenuhi kebutuhan kehidupannya
dan keluarganya dibandingkan focus berkesenian di daerah mengingat berkesenian
di bangkabelitung tidak dapat di andalkan untuk menjadi profesi oleh para
pelakuanya. Meskipun ada yang lebih memilih focus berkesenian namun hanya
segelintir orang saja dan mereka itulah orang-orang yang sangat saya hormati,
karena bagi saya mereka sosok-sosok seniman sejati yang rela berkorban untuk
kemajuan kesenian daerah Bangka Belitung. Bukan sembarang komitmen dalam jiwa kesenimanannya, lebih dari pada itu mereka telah menunjukkan eksistensinya dalam pengembangan seni budaya daerah, bahkan berprestasi di tingkat nasional dan tidak jarang pula mereka menjadi inspirasi di tingkat internasional. "Saya ingin mengatakan bahwasanya seniman khususnya seni tari dan musik di bangka belitung sudah mampu melahirkan karya-karya yang berkwalitas".
"Di butuhkan Sinergitas seluruh elemen"
Wirasa,Wiraga dan Wirama, ini adalah 3 unsur dalam sebuah karya tari yang tidak dapat di pisahkan , begitu pula dengan pembangunan seni budaya daerah, selain seniman yang harus memiliki citra rasa tinggi dalam setiap karyanya, pemerintah juga seharusnya mengorbankan "jiwa dan raga" terhadap seni budaya itu sendiri dengan berbaur, menyatu bersama lingkungannya, membuka diri untuk memahami apa yang sebenarnya harus di lakukan sehingga tepat sasaran dan guna. Bukan bergerak sendiri berdasarkan keinginan sendiri tanpa menghiraukan apa sesungguhnya kebutuhan yang di perlukan dan harus di penuhi. yang lebih memahami itu tentu para pelaku seninya. cobalah akomodir pendapat-pendapat para seniman daerah dan memang sudah saatnya pemerintah sebagai fasilitator melakukan itu, terlebih para seniman daerah bangka belitung, melalui karya-karyanya, banyak yang sudah di kenal di berbagai daerah di indonesia, berdayakan mereka para seniman daerah karena mereka itu adalah asset.
Bukankah pemerintah daerah bangka belitung saat ini sedang giat-giatnya mempromosikan dunia pariwisata bangkabelitung ke nasional maupun internasional, pariwisata itu tidak akan berkembang tanpa keterlibatan para seniman dan budayawannya, beri kepercayaan kepada mereka, buat pola yang tepat, yang sifatnya pemberdayaan dan peningkatan kualitas para seniman, bukan menggelar kompetisi seni yang pada akhirnya justru membuat perpecahan di antara seniman itu sendiri. Bagi mereka yang menang berdasarkan pandangan juri yang saat itu hanya sebagian kecil dari sepasang mata saja akan mendapat perhatian lebih, namun sebaliknya bagi yang kalah mereka di lupakan. padahal karya seni itu relatif, bagus menurut pandangan sepasang mata juri saat itu, belum tentu bagus di pandangan sepasang mata lainnya. jangan samakan karya seni dengan oleh raga, harus ada yang kalah dan ada yang menang, seni itu rasa, tergantung dari sudut pandang mana seseorang menilainya.
jika sinergitas antara wirasa seniman dan wiraga sang fasilitator telah terbentuk , lambat laun tentu akan menghasilkan wirama yang mengahanyutkan masyarakat ke rasa memiliki, mencintai dan menghargai seni budayanya sendiri. Dengan demikian terciptalah suatu pola pembangunan seni budaya yang berkesinambungan....
...."ingin maju bangsamu?!?! hargai dulu budayamu"....
by : Wanda Sona Al-hamd
bisa woiii...dedy
BalasHapusmantap gan . . sling sharing info ttng bangka belitung qte. kunjungi ge http://seputarbabel.blogspot.com berisi info ttng BANGKA BELITUNG QTE
BalasHapus@Dery, oke bro.....tq....
BalasHapus